Bacaan hari ini: Matius 5:7, Matius 18:23-35

“Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.” (Matius 5:7)

Umumnya, kata “murah hati” diartikan: orang yang suka memberi. Namun kata “murah hati” ini, bahasa Yunaninya dipakai kata “eleeo” yang berarti belas kasihan. Hati yang berbelas kasihan lebih dari sekadar murah hati dalam arti suka memberi.

Tuhan menggambarkan arti belas kasihan pada Matius 18:23-35. Ada seorang hamba berhutang 10.000 talenta = 60.000.000 dinar kepada raja (1 talenta = 6000 dinar). Karena ia tidak mampu membayar, raja berbelas kasihan sehingga membebaskan dan menghapus semua hutangnya (ay. 27). Lalu hamba itu bertemu dengan temannya yang berhutang 100 dinar kepadanya, tetapi ia tidak mampu membayar hutangnya. Hamba ini tidak punya belas kasihan dan ia menjebloskan temannya itu ke penjara sampai hutangnya lunas. Raja sangat marah; ia menyerahkan hamba itu ke algojo-algojo sampai ia dapat melunasi hutangnya. Mengapa? Hamba ini sudah mendapatkan belas kasihan yang begitu besar tapi ia tidak mau berbelas kasihan kepada orang yang membutuhkan. Pada akhir pengajaran, Yesus mengaitkan perumpamaan ini dengan pengampunan. Dari perumpamaan ini kita juga belajar bahwa belas kasihan itu diberikan kepada orang yang memang sebenarnya “tidak layak” untuk mendapatkan jika diukur dengan prinsip keadilan. Dan dasar belas kasihan serta pengampunan adalah kasih Allah yang tidak bersyarat.

Ketika kita bertobat dan percaya kepada Tuhan, maka dosa kita yang tak terhitung banyaknya itu telah diampuni oleh Tuhan sehingga kita tidak lagi mendapat hukuman kekal di neraka kekal. Maka dari itu, seharusnya kita juga punya hati yang berbelas kasih mengampuni orang yang bersalah kepada kita tanpa membatasi berapa kali orang tersebut layak diampuni. Orang yang murah hati (berbelas kasihan) akan mendapatkan kemurahan. Itu berarti seorang yang bermurah hati (telah menerima terlebih dahulu belas kasihan Allah) adalah seorang yang aktif bertindak penuh dengan belas kasihan, sehingga dirinya akan beroleh kemurahan dari Allah dan sesamanya.

STUDI PRIBADI: Sudahkah Anda mendapat anugerah belas kasihan dari Allah? Sudahkah Anda berbelas kasihan kepada orang yang membutuhkan?

Pokok Doa: Agar setiap anak Tuhan memiliki hati yang berbelas kasihan kepada orang yang membutuhkan dan dinyatakan dalam perbuatannya.