Bacaan hari ini: Zakharia 11:4-17
“Aku akan membangkitkan di negeri ini seorang gembala yang tidak mengindahkan yang lenyap, yang tidak mencari yang hilang, yang tidak menyembuhkan yang luka, yang tidak memelihara yang sehat, melainkan memakan daging dari yang gemuk dan mencabut kuku mereka.” (Zakharia 11:16)

Pada bagian ini, Zakharia diminta untuk mendemonstrasikan firman Allah dengan tindakannya kepada sekumpulan domba sembelihan. Allah ingin menunjukkan kepedulian-Nya kepada Israel yang baru saja pulang kembali dari tanah pembuangan, melalui Zakharia yang diperintahkan untuk menggembalakan domba-domba sembelihan. Domba sembelihan adalah domba yang sebenarnya tidak dipedulikan, karena nantinya juga akan diperjual-belikan untuk disembelih, sehingga pedagang domba ini mengiyakan saja ketika Zakharia memberi diri menggembalakan domba-domba ini. Zakharia menggembalakan mereka dengan dua sikap yang dilambangkan oleh dua tongkat, yaitu kemurahan dan ikatan. Hanya saja dalam jangka waktu tertentu, Zakharia kemudian tidak tahan lagi untuk menggembalakan domba-domba tersebut, hingga akhirnya domba-domba itu dibiarkan semau-maunya. Hal ini melambangkan Allah yang tidak tahan lagi terhadap Israel, mereka sebenarnya seperti domba sembelihan yang tidak dipedulikan siapa-siapa tapi dipedulikan Allah, namun mereka tetap tidak menghargai itu. Pada akhirnya kemurahan dan ikatan Allah diangkat dari mereka, dan mereka akan diserahkan kepada gembala yang pandir, yang hanya mencari kepentingannya sendiri atas domba-dombanya.

Mengapa Allah mengijinkan Israel ada di bawah “gembala yang pandir”? Adalah agar mereka dapat membedakan bagaimana hidup dalam penggembalaan Allah yang murah hati dan gembala yang pandir. Gembala yang pandir mungkin akan membiarkan mereka semau-maunya sehingga dirasa enak buat mereka. Tetapi sebenarnya gembala macam ini tidak akan mempedulikan mereka. Berbeda sekali dengan Allah yang telah berulang kali menunjukkan kepedulian-Nya, bahkan membawa mereka pulang dari tanah pembuangan. Bagaimana dengan kita, yang sekarang sudah ada dalam penggembalaan Tuhan Yesus, Sang Gembala sejati? Apakah kita mau menundukkan diri dalam penggembalaan-Nya? Ataukah kita seperti Israel, yang terus ingin semaunya dan akhirnya malah kembali celaka dan mempermainkan kemurahan Allah atas kita?

STUDI PRIBADI: Apa yang Tuhan pakai untuk melambangkan kebebalan Israel di hadapan-Nya?
POKOK DOA: Berdoa bagi Gereja Tuhan, para hamba Tuhan, majelis, aktivis, dan jemaat agar kita semua mau hidup memberikan diri untuk taat kepada Gembala kita, Tuhan Yesus Kristus, yang sudah begitu mengasihi kita.