Bacaan hari ini: Yehezkiel 2
“Hai anak manusia, Aku mengutus engkau kepada orang Israel, kepada bangsa pemberontak yang telah memberontak melawan Aku. Mereka dan nenek moyang mereka telah mendurhaka terhadap Aku… janganlah memberontak seperti kaum pemberontak ini.” (Yehezkiel 2:3, 8)

Penglihatan yang telah dialami oleh Yehezkiel bukanlah penglihatan tanpa tujuan. Penglihatan itu bertujuan untuk menyatakan belas kasihan Tuhan kepada umat-Nya dan memakai Yehezkiel sebagai alat-Nya. Yehezkiel 2:4-5 menulis: “Kepada keturunan inilah, yang keras kepala dan tegar hati, Aku mengutus engkau dan harus kaukatakan kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH. Dan baik mereka mendengarkan atau tidak — sebab mereka adalah kaum pemberontak — mereka akan mengetahui bahwa seorang nabi ada di tengah-tengah mereka.”

Siapa yang bisa lari dari kuasa panggilan Tuhan? Seorangpun tidak! Tuhan memanggil Yehezkiel dan mengutusnya hadir di tengah-tengah pemberontak yang telah melawan Allah. Tuhan mengingatkan Yehezkiel bahwa mereka adalah pribadi yang tidak peka dengan kebenaran sehingga ada yang mendengar dan ada yang tidak mendengar suara Tuhan. Mereka telah memberontak kepada Tuhan yang selama ini telah menjadi penopang dan penolong kehidupan mereka. Bagaimana mungkin Yehezkiel mampu melakukan tugas itu? Yehezkiel tidak melakukannya sendiri, dia hanyalah alat Tuhan. Pada ayat 8, Tuhan meneguhkan hatinya untuk menghadapi pemberontak-pemberontak itu. Dalam ayat 9, Tuhan meneguhkan hatinya lebih keras daripada batu sehingga ia tidak takut dengan pemberontak itu; pada ayat 10, Tuhan menuntunnya melalui firman Tuhan; dan dalam ayat 11, Tuhan memberikan Roh Kudus untuk menguasai hatinya.

Orang percaya telah dipilih menjadi anak Tuhan. Sebagai anak Tuhan, ada tanggung yang harus kita kerjakan untuk menggenapi misi Allah dalam dunia ini. Misi Allah adalah menolong mereka yang masih memberontak dan hidupnya melawan Allah. Jangan takut, karena Tuhan akan menyertai kita sama seperti Yehezkiel. Firman Tuhan akan menuntun kita, Roh-Nya akan menguasai hati kita, Ia meneguhkan hati kita sehingga kita tidak takut kepada mereka yang melawan Allah. Oleh karena itu, marilah kita kerjakan bagian kita dengan kekuatan dan pertolongan dari Tuhan.

STUDI PRIBADI: (1) Apakah keistimewaan Yehezkiel sehingga Tuhan mau memakainya? (2) Sudahkah Anda melakukan tugas panggilan Anda sebagai orang percaya?
POKOK DOA: Berdoalah agar setiap umat Tuhan sadar dan peka terhadap panggilan Tuhan dalam hidupnya sehingga setiap kita menjadi murid yang mau mengasihi dan juga peduli terhadap orang lain.