Bacaan hari ini: Mazmur 42-44
“Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.” (Mazmur 42:2)

Dalam bacaan ini, Pemazmur mengungkapkan betapa ia merindukan Allah. Mengapa? Pemazmur adalah penyanyi Lewi dari bani Korah yang dulunya memimpin umat Allah dengan nyanyian syukur ke rumah Allah (42:5), namun saat ini ia sudah tidak dapat melakukannya. Kemungkinan besar saat itu ia dan orang Israel sedang dalam pembuangan menjadi tawanan kerajaan Babel. Dapat kita bayangkan, betapa susah dan menderitanya hidup sebagai tawanan, diperlakukan tidak manusiawi, dicemooh “di mana Allahmu?” yang mana sepertinya Allah tidak bersama dengannya dan telah melupakannya (ay. 10-11). Oleh sebab itu pemazmur berulang kali mengungkapkan betapa jiwanya tertekan dan gelisah. Dan pemazmur mengungkapkan: “Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup…” Ini adalah gambaran rusa yang berada di tempat kering karena kemarau panjang. Air akan memuaskan dahaganya, air akan membuatnya bertahan untuk hidup.

Apa yang diungkapkan pemazmur ini mewakili kondisi bangsa Israel saat itu. Keadaan mereka sedang terpuruk dan sangat membutuhkan kehadiran Allah. Sekarang mereka baru merasakan betapa indahnya dan berharganya bila dapat “berjumpa dengan Allah”. Ada masa di mana mereka dulu merasakan kehadiran Allah (ay. 5, 8-9), namun ada masa di mana mereka tidak lagi menempatkan Allah dalam kehidupan mereka sehingga mereka harus mengalami masa yang sepertinya Allah meninggalkan mereka. Meski demikian, pemazmur mempiliki iman untuk selalu berharap kepada Allah. Ia percaya bahwa Allah tidak pernah meninggalkannya (ay. 6b, 12b). Allah adalah satu-satunya penolong baginya.

Ketika menghadapi masa-masa sulit, adakah kita sangat merindukan Allah? Adakah kita sadar bahwa tanpa Allah, kita tidak akan mampu menghadapi masa-masa sulit ini? Dan adakah kita semakin mendekatkan diri kita kepada Allah dengan satu iman bahwa Allah adalah penolongku dan harapanku satu-satunya?

STUDI PRIBADI: (1) Kondisi seperti apa yang dialami oleh pemazmur dan bangsa Israel? (2) Apa yang bisa kita pelajari dari pemazmur ketika menghadapi masa-masa sulit?
DOAKAN BERSAMA: Berdoalah agar setiap anak Tuhan memiliki hati yang selalu rindu untuk dekat dengan Tuhan, baik di masa suka maupun duka. Anak Tuhan boleh rindu mendengar suara Tuhan.