Bacaan hari ini: Markus 10:17-31
“Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.” (Markus 10:21)

Pada tahun 2018, di Indonesia tercatat ada 129 ribu orang kaya; jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya 2017, 124 ribu. Data ini dicatat dari “Net Worth.” Satuan ini adalah satuan wajar yang dipakai untuk menentukan tingkat kekayaan seseorang dalam dunia bisnis dan dagang. Namun, hal ini bukan berarti semua orang kaya bekerja serta merta hanya untuk mencari uang. Beberapa pelaku bisnis mengungkapkan bahwa kita berdagang untuk menolong kebutuhan dari pelanggan, bukan untuk mencari uang. Mendapatkan uang adalah nilai tambah dari menolong orang lain.

Markus 10:17-31, menuliskan tentang kisah pemuda yang kaya dan setia melakukan perintah-perintah Allah, bahkan Yesus menaruh kasih kepadanya menggunakan kata “agapao,” artinya mengasihi, menghargai. Namun ketika Yesus menyuruhnya untuk menjual semua hartanya, dia keberatan. Yesus pun melanjutkan dengan memberikan perumpamaan: membandingkan orang yang beruang dengan unta yang masuk ke dalam lubang jarum. Lubang jarum pada konteks Yahudi adalah suatu lorong yang kecil dan sempit, menghubungkan tempat yang satu dengan yang lainnya, karena unta memiliki tubuh yang besar, maka akan sangat susah mengatur unta ini untuk dapat masuk menyeberang lubang ini.

Kisah pemuda yang beruang ini bermaksud menyatakan mereka yang susah melepas hartanya/mencintai hartanya lebih daripada Tuhan, tidak akan bisa mengikut Tuhan dan mendapatkan hidup kekal. Kasus serupa juga dapat dialami oleh orang-orang yang tidak kaya jika mereka lebih mencintai hartanya dibanding Tuhan. Sangat disayangkan dari pemuda beruang ini adalah, dia telah setia di hadapan Allah, namun ketika berada di persimpangan untuk memilih Tuhan Yesus atau hartanya, dia tetap memilih hartanya. Inti dari topik ini adalah sebuah pertanyaan, “kita telah melakukan semua ajaran Tuhan dengan baik, Allah mengasihi kita bahkan menebus kita, namun apakah kita melakukannya benar-benar untuk Allah? Ataukah, bayangan cinta uang masih menghantui kita?”

STUDI PRIBADI: Allah tidak membenci orang kaya, namun orang-orang yang lebih memilih uang daripada Allah.
POKOK DOA: Uang adalah salah satu jebakan yang berbahaya dalam hidup kita, marilah kita bersama berdoa agar Tuhan mengajarkan kita untuk setia selalu hanya kepada Tuhan.