Bacaan hari ini: Yehezkiel 29
“Beginilah firman Tuhan ALLAH: Lihat, Aku menjadi lawanmu, hai Firaun, raja Mesir, buaya yang besar, yang berbaring di tengah anak-anak sungaimu, yaitu Nil, dan yang berkata: Sungai Nil aku punya, aku yang membuatnya.” (Yehezkiel 29:3)

Menurut keterangan situs https://ourplnt.com/crocodile-facts/, buaya adalah reptilia terbesar yang hidup di muka bumi. Buaya muara dapat tumbuh sampai lebih dari 6 meter, dengan berat lebih dari satu ton. Mereka juga memiliki umur panjang, rata-rata berkisar tiga puluh sampai empat puluh tahun, bahkan pernah tercatat mencapai tujuh puluh tahun. Dipersenjati dengan rahang yang sangat kuat. Buaya adalah hewan pemangsa yang sangat agresif serta berbahaya. Mereka memiliki kekuatan gigit/katup yang dahsyat, setara enam belas kali kekuatan gigit dari singa! Tetapi anehnya, otot untuk membuka mulut mereka sangat kecil, sehingga manusia dapat dengan sangat mudah menahan buaya untuk membuka mulut dengan tangan kosong.

Sang Firaun, raja Mesir, mengumpamakan dirinya sendiri sebagai buaya besar, sang pemangsa utama, raja teratas dalam rantai makanan ekosistem Sungai Nil. Lebih jauh lagi, Firaun menyatakan kepemilikan dari Sungai Nil, dan menyatakan bahwa dialah pembuatnya. Lewat nubuat Nabi Yeremia, TUHAN Allah menyatakan kemarahan-Nya kepada Mesir. Tuhan menjatuhkan hukuman yang mengerikan pada mereka. Sang buaya, akan dikekang dengan kelikir di rahangnya, dilemparkan ke tengah gurun dan dimangsa hewan liar di sana! Nebukadnezar Raja Babel akan dipakai oleh TUHAN Allah untuk menyampaikan penghukuman kepada bangsa Mesir. Semua ini dilakukan TUHAN untuk menyatakan bahwa Dialah TUHAN Allah yang berkuasa atas Sungai Nil, Mesir, seisi bumi, dan segenap alam semesta ini. Penghukuman Mesir ini juga menjadi pelajaran yang berharga bagi bangsa Israel, yang diam-diam telah bersekutu dengan Mesir, bahkan berzinah secara rohani kepada dewa-dewa yang disembah oleh orang Mesir.

Kekuatan fisik, hikmat, dan kekayaan adalah sementara. Jangan kita terpaku dalam pengejaran hal-hal yang fana itu, apalagi menjadi sombong dan merebut kemuliaan TUHAN Allah Pencipta,— dengan bersesumbar, menyatakan diri sama dengan TUHAN.

STUDI PRIBADI: Akuilah peran TUHAN Allah dalam hidup ini. Semua kelebihan datang dari TUHAN. Adakah rasa bangga berlebihan dengan talenta yang Tuhan beri? Bertobatlah!
POKOK DOA: Berdoalah memohon agar TUHAN menjauhkan setiap kita dari dosa kesombongan. Kita sadar bahwa kemuliaan tertinggi hanya dari Tuhan, untuk Tuhan, bagi kemuliaan nama-Nya.