Bacaan hari ini: Matius 11:2-30
“Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.” (Matius 11:25-26)

Seringkali saat menghadapi realitas kehidupan pahit yang tak kunjung membaik, pelayanan yang menjenuhkan yang membuat kita ingin mundur, serta persoalan dalam keluarga satu belum selesai muncul lagi persoalan yang lain. Dan kita merasa sangat gagal dalam banyak hal, berputus asa, bahkan ingin berseru kepada Tuhan, seperti nabi Habakuk, “Mengapa dan berapa lama lagi, ya Tuhan?”

Di dalam pelayanan-Nya, Tuhan Yesus juga menghadapi banyak pergumulan, yaitu ketidakpercayaan manusia, mereka menolak kebenaran yang disampaikan oleh Tuhan Yesus, bahkan berita kebenaran tersebut disertai dengan mujizat-mujizat Tuhan. Mereka bukan saja menolak akan identias Yesus sebagai Tuhan/Mesias, bahkan mereka menghina Tuhan Yesus sebagai “pelahap, peminum, sahabat orang berdosa.”

Dalam kondisi demikian, kita melihat Tuhan Yesus justru bersyukur dan memuji Bapa-Nya: “Pada waktu itu berkatalah Yesus: Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil” (ay. 25). Yesus bisa bersyukur dalam segala keadaan, karena Yesus tidak memaksakan “kehendak pikiran”-Nya atas rencana kedaulatan Allah; bumi tidak harus berbentuk seperti pikiran-Nya ataupun berputar pada poros seperti yang dikehendaki-Nya.

Oleh sebab itu, Tuhan Yesus melanjutkan perkataan-Nya dengan ajakan-Nya yang sangat kita kenal: “Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepada-Mu.” Tuhan Yesus tahu bahwa dalam kehidupan kita ada banyak hal membuat kita letih lesu, dan dalam pelayanan kita pun berbeban berat. Dalam segala hiruk pikuk aktivitas kita, marilah kita berhenti sejenak dari kerutinan kita, dan membangun relasi yang intim dengan Allah Bapa, baik melalui pujian, keintiman, dan kesadaran akan rencana Tuhan yang mulia.

STUDI PRIBADI: (1) Apabila Anda terlalu berbeban berat, berhentilah sejenak dan belajar bersyukur memuji Tuhan atas hidup dan aktivitas yang dikerjakan. (2) Prioritaskan apa yang merupakan kehendak Allah: apa yang harus dilakukan; apa yang bukan, hendaknya dilepaskan.
POKOK DOA: Bersyukurlah atas anugerah Tuhan yang terus menguatkan kita di dalam segala bentuk pergumulan dan tantangan, sehingga kita mampu melewatinya, Amin.