Bacaan hari ini: Amos 8
“…Kesudahan telah datang bagi umat-Ku Israel, Aku tidak akan memaafkannya lagi.” (Amos 8:2)

Apakah yang dimaksud dengan “buah-buahan musim kemarau” (ayat 1)? Mungkin sebagian dari kita berpikir bahwa ini adalah buah-buahan yang enak rasanya, yang sudah matang dan siap dituai. Sesungguhnya, gambaran ini menunjukkan berakhirnya masa kesabaran Tuhan akan dosa dan kejahatan, bangsa Israel, umat Tuhan.

Melihat bangsa Israel yang hidup dalam kejahatan, menyembah ilah lain, hidup dalam ketidak-adilan terhadap sesama, Tuhan bersabar selama sekian waktu lamanya. Sebuah bakul berisi buah-buahan musim kemarau, secara literal menggambarkan berakhirnya musim panen, pada musim kemarau. Hal ini menunjukkan bahwa kesabaran Tuhan sudah habis, dan sekarang tiba saatnya Tuhan akan menghukum Israel karena dosa yang dilakukan olehnya. Nyanyian-nyanyian sukacita yang mereka bawa ke bait Allah, akan menjadi nyanyian bernada kesedihan, mengingat dahsyatnya hukuman Allah dan tidak adanya pengampunan Allah bagi mereka. Akan tiba masanya, Tuhan tidak berfirman lagi, karena bangsa Israel berulang kali menolak peringatan dan firman Tuhan, yang terus memanggil mereka untuk kembali kepada Tuhan. Mereka akan mencari firman Tuhan, tetapi mereka tidak akan menemukannya (ay. 12), begitu hausnya sampai tidak kuat lagi dan jatuh ke tanah. Sebuah gambaran yang sangat nyata, seperti seseorang yang menderita kelaparan akan makanan dan kehausan akan air.

Tuhan rindu kita sebagai umat-Nya pada masa sekarang, tidak hidup munafik seperti bangsa Israel. Hidup peribadahan di hari Minggu dengan hidup peribadahan dalam keseharian adalah sama berkenannya kepada Tuhan, bukan hidup dalam dosa dan ketidak-benaran dalam keseharian. Kehausan kita akan firman Tuhan dan kesungguhan untuk menjalankannya dalam keseharian menandakan kita adalah umat Tuhan yang kudus dan berkenan kepada-Nya. Hiduplah sebagai umat Tuhan yang kudus dan berkenan kepada Tuhan.

STUDI PRIBADI: (1) Apakah yang dimaksud dengan kemunafikan dari bangsa Israel? (2) Bagaimana dengan kehidupan Saudara selama ini, apakah Saudara sungguh-sungguh memelihara hidup yang kudus dan berkenan kepada Tuhan?
POKOK DOA: Berdoalah agar jemaat Tuhan senantiasa hidup kudus, setia dan berkenan kepada Tuhan, serta hidup dalam kebenaran dan kehausan akan firman-Nya, setiap waktu.