Bacaan hari ini: 2 Samuel 6:6-10

“… maka Uza mengulurkan tangannya kepada tabut Allah itu, lalu memegangnya, karena lembu-lembu itu tergelincir. Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di sana karena keteledorannya itu; ia mati di sana…” (2 Samuel 6:6-7)

Dalam bagian ini menceritakan bagaimana Daud berusaha untuk memindahkan Tabut Allah, yang melambangkan akan kehadiran Allah itu, ke kota Yerusalem, tempat Daud memerintah. Dengan maksud menjadikan Tuhan Allah sebagai sentral dalam pemerintahannya, untuk itu, Daud memerintahkan agar mengangkut Tabut Allah itu dari Kiryat-Yearim, yakni dari rumah Abinadab ke Yerusalem. Tabut Allah tersebut dipindahkan dengan cara dinaikkan ke dalam kereta yang ditarik oleh lembu dan diiringi oleh dua orang bernama Uza dan Ahyo. Namun di tengah perjalanan, kereta yang ditarik oleh lembu-lembu itu tergelincir, sehingga dengan sigap Uza yang berjalan di samping tabut, mengulurkan tangannya kepada tabut Allah, lalu memegangnya supaya tabut Allah itu tidak jatuh. Tetapi, hal itu justru mebangkitkan murka TUHAN terhadap Uza, lalu Allah membunuhnya di sana karena keteledorannya itu; Uza pun mati di sana dekat tabut Allah itu (ayat 7). Mengapa hal itu terjadi? Ada 2 alasan yang dapat kita pelajari:

Pertama, karena tabut Allah dibawa dengan cara yang salah. Peristiwa kematian Uza adalah sarana bagi Allah untuk menegur dan menghentikan tindakan Daud yang telah melakukan pemindahan tabut Allah itu dengan cara yang salah dan tidak sesuai dengan perintah Allah. Kedua, karena Uza mengulurkan tangannya untuk mencegah tabut tersebut jatuh. Dengan menyentuh tabut itu, Uza telah bersalah karena menghalangi Tuhan yang memang berencana menghentikan kegiatan pengangkutan tabut itu. Kematian Uza adalah suatu peringatan keras kepada bangsa Israel untuk tidak meremehkan ketentuan tentang kekudusan Allah.

Melalui bagian ini kita belajar; pertama, bahwa memiliki motivasi dan maksud yang baik untuk Allah adalah baik, tetapi harus dilakukan dengan cara yang benar, yakni yang sesuai dengan firman Allah. Kedua, kita belajar untuk tidak meremehkan ketentuan tentang kekudusan Allah, dan belajar untuk menaati apa yang telah Allah perintahkan, serta menjaga kekudusan di hadapan Allah agar berkenan kepada-Nya.

STUDI PRIBADI: Apakah yang terjadi ketika Uza berusaha untuk memegang tabut Allah yang akan jatuh? Mengapa Tuhan murka dan menghukum mati Uza?

Pokok Doa: Berdoalah bagi setiap orang Kristen agar dapat senantiasa menjaga kekudusan hidup, dengan taat melakukan kehendak Tuhan dalam hidupnya.