Bacaan hari ini: Matius 26:17-29
“Jawab Yesus: Pergilah ke kota kepada si Anu dan katakan kepadanya: Pesan Guru: waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku.” (Matius 26:18)

Raja adalah satu posisi yang sangat tinggi. Seorang raja biasanya memiliki banyak hamba dan hidupnya dilayani setiap hari. Namun berbeda dengan Tuhan Yesus, Dia Raja dari segala raja, namun Ia melayani para murid-murid-Nya. Inilah yang dilakukan oleh Yesus pada malam mempersiapkan perjamuan paskah.

Menjelang Yesus diserahkan dan menjalani jalan sengsara ke Kalvari, Yesus mengajak para murid untuk makan paskah bersama. Matius 26:17- 18 menulis: Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata: “Di mana Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?” Jawab Yesus: “Pergilah ke kota kepada si Anu dan katakan kepadanya: Pesan Guru: waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku.” Mereka memecahkan roti dan meminum anggur untuk menikmati santapan makanan malam bersama dengan murid-murid-Nya sebelum Ia terpisah dari mereka. Yesus mengajak mereka untuk mengingat peristiwa ini dan terus mengingat Dia dan karya pengorbanan-Nya setiap kali mereka makan roti dan anggur. Namun yang mengejutkan adalah: pada waktu itu Yesus meneladankan sikap seorang pelayan. Ia menunduk di kaki setiap murid dan membasuh kaki mereka. Ia Raja atas segala raja tapi melayani dengan penuh kerendahan hati.

Hari ini segala pencapaian, prestasi dan kepemilikan dapat membuat kita tinggi hati dan sombong. Kita merendahkan orang lain dan hidup ingin dilayani oleh banyak orang. Lihatlah pada Yesus. Ia Raja di atas segala raja, namun Ia melayani dengan penuh kerendahan hati. Teladanilah Yesus. Ia pemilik segala semesta, namun Ia rendah hati. Masakan kita orang berdosa yang menerima anugerah ini layak untuk menyombongkan diri dan enggan melayani. Mari kita melayani dengan baik seperti Yesus. Memberkati gereja dan sesama lewat pelayanan yang kita lakukan.

STUDI PRIBADI: Selidikilah hati kita. Apakah kita sombong dan tinggi hati? Bertobatlah kepada Tuhan, bawalah dosa ini kepada salib Tuhan. Apakah Anda melayani di gereja? Jika belum, adakah kita mau melayani sesuai karunia kita? Jika sudah, mari memeriksa hati, minta Tuhan memurnikan motivasi dalam melayani.
POKOK DOA: Berdoalah agar Anda dan juga keluarga boleh meneladan Yesus dengan melayani di gereja dan masyarakat sebagai keteladanan terhadap Yesus.