Bacaan hari ini: Lukas 6:20-42
“Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian.” (Lukas 6:33)

“AWAS! Akan kubalas perbuatannya padaku.” Demikianlah perkataan dari orang yang mengalami kerugian akibat perbuatan musuhnya. Bukan hal yang aneh jika kita berlaku demikian karena kita pasti menuntut balasan kepada orang lain apalagi orang tersebut adalah musuh kita. Justru akan dianggap tidak wajar jika kita tidak menuntut balas. Secara manusiawi kita pasti akan menuntut balas terlebih lagi dari musuh kita.

Tetapi apa yang Yesus ajarkan pada ayat ini justru bertolak belakang dari apa yang menurut kita wajar. Yesus hendak mengajarkan kita untuk tidak membalas kejahatan yang dilakukan orang lain kepada kita. Justru Yesus ingin agar kita mengasihi musuh kita. Karena dengan demikian kita menumpukkan bara api di atas kepala musuh kita (Lih. Roma 12:19-20). Di samping itu Yesus juga mengingatkan kita bahwa pembalasan adalah Hak-Nya Tuhan (Band. Ulangan 32:35). Leon Morris (dalam bukunya “Tafsiran Injil Matius”) mempunyai penjelasan yang menarik mengenai ayat ini (Lih. Matius 5:38-47). Leon menjelaskan bahwa Yesus menasihati pengikut-Nya supaya tidak menuntut balas ketika dirugikan sebab menjadi korban suatu tindak kejahatan tidak berarti kita mempunyai hak untuk memukul balik. Sebaliknya dengan mengasihi musuh kita maka itu berarti kita meresponi kasih Allah yang sudah lebih dulu mengasihi kita.

Dengan mengasihi musuh kita maka hal ini membuktikan kita berbeda dengan pelayan dunia. Pelayan dunia akan menganggap tidak wajar jika mengasihi musuh mereka, bahkan mereka akan menganggap suatu hal yang “bodoh.” Sebaliknya ketika kita orang percaya melakukan hal ini maka itu berarti kita ini adalah anak-anak Allah. Kita mempraktikkan kasih Allah yang sudah Allah nyatakan terlebih dahulu kepada kita. Memang bukan hal yang mudah untuk dilakukan tetapi juga bukan merupakan hal yang tidak bisa dilakukan. Olah karena itu, berdoalah kepada Tuhan supaya kiranya Tuhan sendiri memberikan kita kemampuan untuk kita bisa melakukannya, yakni mengasihi musuh kita. Bersediakah kita?

STUDI PRIBADI: Kita susah mengasihi orang yang menyakiti kita karena kita menganggap-nya musuh. Memang tidak mudah tetapi bukan berarti tidak bisa dilakukan. Apakah yang Tuhan mau untuk kita lakukan terhadap orang yang menjadi musuh kita?
POKOK DOA: Berdoalah kepada Tuhan, mohonlah pengampunan atas dosa-dosa kita. Kemudian berdoalah agar kita diberikan Tuhan kemampuan untuk bisa mengampuni dan mengasihi orang yang kita anggap musuh.